Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Kronologis Lengkap Penangkapan 17 Warga Di Taman Bunga Bangsa Nabire

Kronologis Lengkap Penangkapan 17 Warga Di Taman Bunga Bangsa Nabire

Posted by . on Senin, 30 November 2015

Berikut Kronologis Lengkap Pembubaran Persiapan Ibadah Tahunan Memperingati 1 Desember 2015 Di Nabire Dan Penangkapan 17 Orang Oleh Kepolisian Republik Indonesia Polres Nabire.

















Tanggal 24 s/d 25 November 2015,dilakukan pembersihan lokasi Taman Bunga Bangsa (Ex.Lokasi Pengibaran Bendera Tahun 2000),Oyehe,Nabire. Yang dikoordinir oleh Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire, yang sering dilakukan dalam persiapan Ibadah tahunan.Tanggal 26 November 2015, jam 16:00 WP, Kapolres Nabire AKBP. H. R. Situmeang, mendatangi lokasi persiapan yang dibersihkan dan menemui salah satu Kordinator Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire (Zet Giay). 

Kapolres Nabire mengatakan untuk “Tidak Melakukan Ibadah Pada Tanggal 1 Desember 2015, dengan alasan “Akan Mengganggu PILKADA serentak yang akan berlansung tanggal 09 Desember 2015.

Kordinator Zet Giay mengatakan; “Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015, sebagai pilkada serentak, itu menjadi hal yang dinantikan bagi seluruh rakyat nabire, saya pribadi dan seluruh kawan-kawan yang ada disini (lokasi bendera), untuk memilih pemimpin baru di kabupaten nabire, jadi sangat tidak wajar, kalau aktivitas ibadah yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 1 desember tiap tahun, akan mengganggu dilaksanakan pilkada. Dan juga tiap tahun kami diijinkan oleh Kapolres yang sudah-sudah sebelumnya (Kutipan Asli Dari Sumber).Dari hasil pembicaraan tersebut, Kapolres lalu meninggal lokasi.

Tanggal 27 November 2015, telah dikirim suarat pemberitahuan, ke Polres Nabire, perihal penyampaian pembersihan lokasi Taman Bunga Bangsa dan Ijin Ibadah Tanggal 1 Desember 2015 mendatang di (Ex.Lokasi Pengibaran Bendera Tahun 2000),Oyehe,Nabire.Oleh Panitia perayaan HUT 1 Desember 2015/Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire Cord. Yones Douw,Gunawan Inggeruhi dan Zet Giay. Namun sampai tanggal 28 November tak ada Surat Ijin dari pihak Polres Nabire, dan terkesan mengabaikan/acuh saat dikonfirmasi oleh oleh panitia pelaksanaan.

Jam 09:00 WP, warga masayarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire, kembali melakukan pekerjaan pembersihan di lokasi Taman Bunga Bangsa, yang dikoordinir oleh Yones Douw,Zet Giay dan Gunawan Inggeruhi.

Jam 11:16 WP, 3 truk Dalmas Polres Nabire, dipimpin Kasat Dalmas dengan konfoi beberapa kendaraan mendatangi lokasi Taman Bunga Bangsa, dengan persenjataan lengkap dan melakukan pembubaran pekerjaan dan penangkapan kepada 17 pemuda yang melakukan pembersihan lokasi, dengan nama; Markus Boma, Frans Boma,Habakuk Badokapa,Sisilius Dogomo,Agus Pigome,Matias Pigai,Jermias Boma,Yohanes Agapa,Alex Tebai,Yesaya Boma,Adolop Boma,Matias Adii,Martinus Pigai,Aluwisius Tekege,Pilipus Bobi,Yavet Wetipo,dan Margeretha Bobi. 

Dalam pembubaran pekerjaan dan penangkapan tersebut juga, dilakukan “Pemotongan sisa tiang ex.bendera oleh aparat kepolisian polres nabire, tiang tersebut yang melambangkan peristiwa tahun 2000 dirobohkannya tiang tersebut oleh Brimob Polda Papua, dan jatuhnya korban jiwa sebanyak 3 orang, korban luka-luka 19 orang (Laporan PANEL Papua Wilayah Nabire)

Jam 12:00 WP, 17 orang ditahan resmi oleh Polres Nabire. Dengan alasan penahanan “Aktivitas Pekerjaan Tak Diizinkan Oleh Polres Nabire”. Selama berada di polres, 17 orang didampingi oleh Kordinator Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire (Yones Douw,Zet Giay dan Gunawan Inggeruhi).

Tanggal 29 November 2015, Jam 00:26 WP, 17 Tahanan dibebaskan tampa syarat. Namun pihak kepolisian/Kapolres Nabire mengatakan bahwa; “Tidak Mengijingkan Ibadah Tanggal 1 Desember 2015, Dalam Bentuk Apapun”.

Situasi Terkini : Tanggal 29 November 2015, jam 15:00 WP, Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire/Panitia, melihat tindakan arogan dan represif Kapolres Nabire, maka; memutuskan :

1.Ibadah memperingati 1 Desember 2015, tetap akan dilaksanakan oleh warga nabire yang dikoordinir ,Koalisi Masyarakat Papua Kabupaten Nabire dengan agenda ibadah, dan bakar batu (Barapen), namun tempat kegiatan belum diputuskan, berhubung sikap kapolres yang represif dan arogan.

2. Meminta Kapolri dan Kapolda Papua. Untuk mengantikan Kapolres Nabire AKBP. H. R. Situmeang dengan Kapolres baru sebelum tanggal 1 Desember 2015, karena sikap Kapolres Nabire yang ini sangat menunjukkan sebuah konspirasi yang dibuat, untuk mengacaukan ibadah tanggal 1 Desember 2015. Yang buntutnya akan terjadi kasus Tolikara kedua,kasus Paniai Kedua oleh hal-hal kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan. Dan sehingga kedepan apabila situasi baru di nabire jangan ada yang saling menyalahkan.

Berikut Juga Tanggapan Kordinator Lapangan:

Gunawan Inggeruhi: Sebagai aktivis WPNCL yang tergabung dalam ULMWP sangat menyayangkan sikap Arogan Kapolres Nabire yg memotong eks tiang bendera yang sudah ada selama 14 Tahun. Kami dari tahun ke tahun beribadah dan selalu aman. Sehigga kami minta untuk Kaplores di ganti degan anak Papua. Soal persoalan Papua degan masuknya Papua di MSG sebagai peninjau,membuktikan bahwa papua sudah jadi masalah Internasional.


Dinilai tindakan ini sangat konyol apalagi yang membungkam demokrasi oleh Kapolres yang level dan kapasitasnya, sangat rendah untuk mengurusi hal-hal yang kini menjadi Urusan Dunia Internasional. Jadi dengan tegas kami Meminta Kapolres Nabire Diganti secepat mungkin, karena membungkam ini sangat tidak manusiawi oleh Kapolres Nabire. Dan kalau dibiarkan akan ada gesekan yang akan menimbulkan konflik.

By Mahasiswa Papua

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 .. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger