Sahabat. Adalah orang-orang yang bisa mengerti kita dengan apapun keadaannya, meskipun tidak diminta untuk dimengerti. Mereka adalah orang-orang yang selalu mendukung kita, membuat kita semangat dan mengajar kita dunia yang baru. Mereka selalu ada untuk kita. Mereka bersedia untuk mendengar curhatan keluh kesa kita. Kita juga bersedia untuk diocehi mereka jika kita berbuat salah.
Mereka selalu mengingatkan kita untuk selalu menjadi
orang-orang yang terbaik dari sebelumnya. Saling mengingatkan, saling
menyayangi, saling tolong-menolong saat salah satu diantara kita sedang
mengalami kesusahan dalam hal apapun. Kita tidak menyangka, tanpa kita sadari
bahwa, kita adalah sahabat. Tuhan memberikan jalan bagi kita untuk selalu
bersama-sama. Berbagi cerita bersama, bersenang-senang bersama dan bersusa-susa
bersama.
Semuanya berawal dari pertemuan yang tidak terduga
sebelumnya. Kita berkenalan satu sama lain. Kita sering bersama. Ia, kita
sekarang bersama-samakan. Selalu menghabiskan waktu bersama, belajar bersama, mengerjakan
tugas bersama, sering juga kita jalan-jalan bersama. Dan tidak membuat kita
bosan. Justru kita senang. Apa kalian pernah merasakan yang seperti ini
sebelumnya? Apakah kita layak dinamakan sahabat? Aku beruntung bisa bertemu,
dan mengenal kalian lebih khusus kakandaku Rafi. Kita harus semangat dalam
menjalani hari-hari kita. Kita harus bisa menggapai dunia baru kita, dan
yakinlah bahwa suatu saat nanti kita akan sukses. Dengan berdoa, semangat dan
kerja keras kita, Puji Tuhan, bersama Tuhan pasti kita mencapai kehidupan yang
sesungguhnya.
Namun kita juga tahu aturan, situasi dan
kondisi juga. Tapi mungkin salah satu diantara kita ada yang merasa bosan, dan
mencoba untuk berbaur dengan teman-teman lain. Kita tidak terikat oleh aturan
atau larangan apapun. Kita juga bebas berteman, menghabiskan waktu dengan siapa
saja boleh. Tapi, entah kenapa aku tidak tahu, mereka merasa berbeda jika aku
bersama dengan orang lain yang tidak seperti aku.
Anugerah kebersamaan
kita, perlahan-lahan aku berubah sedikit lebih baik dari sebelumnya. Aku banyak
ambil pelajaran-pelajaran dari hidup mereka. Jika kita melakukan perbuatan yang
salah, maka kita saling mengingatkan. Jika ada yang punya kelebihan dalam bidang
tertentu, dengan senang hati kita belajar bersama saling berbagi ilmu bersama.
Disaat kita senang, dengan senang hati kita berbagi cerita kebahagiaan yang
kita alami. Jika kita sedang sedih, dan sudah tidak kuat memendamnya dalam
hati, maka kita akan jadi pendengar yang baik, dan berusaha untuk mencari
solusi agar hatinya tenang.
Kita juga pernah sama-sama susah, pernah sama-sama senang,
pokoknya suka duka kita lalui bersama. Terkadang ada juga konflik diantara kita
yang bisa membuat kita sedikit renggang. Tapi kita bersyukur dan Puji Tuhan,
semua kembali normal seperti semulah.
Kakanda Rafi sahabatku, semua ini aku tidak bisa buat
apa-apa hanya setulus doa yang ku panjatkan semoga Tuhan yang kita semabah dan
puji selalu menjaga dalam menghidupi kehidupan ini, sehat selalu dan panjang
umur Amin.
Di
Pondok Sahabat Ramsi
Makassar, 23 Oktober 2015
By Mahasiswa Papua
Makassar, 23 Oktober 2015
By Mahasiswa Papua
Posting Komentar